SMP/SMA Lokon Siap Dijadikan Pusat Bahasa Mandarin ~ Losnito NEWS | SMP-SMA LOKON

19 September 2016

SMP/SMA Lokon Siap Dijadikan Pusat Bahasa Mandarin

Asisten Khusus YPL, Kepala Dinas, Ronald Korompis, Prof. Burhanuddin, Mr. Tao, Pak Yohanes (Dok. Losnito News)


LOSNITO NEWS - SMP/SMA Lokon memandang bahasa Mandarin adalah salah satu bahasa yang penting untuk dikuasai dan dipelajari dalam rangka menyambut kemajuan jaman di era globalisasi. Bahasa Inggris juga penting sebagai bahasa pergaulan internasional dengan bangsa lain.

"Dalam dekade terakhir, kekuatan ekonomi dari negara China semakin berkembang pesat dan mampu berdiri sejajar dengan negara maju Eropa dan Jepang. Itu berarti China hampir pasti mampu menguasai perekonomian dunia. Orang yang bisa berbahasa Mandarin, berarti mampu ikut dalam peputaran kemajuan ekonomi dunia" ujar Ronald Korompis.

Sementara, menguasai bahasa Mandarin berguna untuk bergaul dengan paraku ekonomi yang notabene dikuasai oleh China. Tak hanya itu, turis dari China akhir-akhir ini banyak yang datang ke Sulut. Inilah tantangan yang dijawab oleh Lokon dengan Peresmian Lokon Chinese Teaching Site di kampus Losnito.


Tarian barongsai dari Perkumpulan Naga Hijau dari Manado, mampu menciptakan kemeriahan saat peresmian Lokon School Chinese Teaching Site Sabtu siang (17/9/2016) di muka gedung perpustakaan SMA Lokon.


Lokon Chinese Teaching Site di SMA Lokon, diresmikan bersama oleh

  1. Mr. Tao Xian Quang, pmpinan Confucius Institute Tiongkok dan pusat Bahasa Mandarin Universitas Hasanuddin Makasar.
  2. Prof Drs. Burhanuddin Afarah, M.Hum, PhD, Direktur Pusat Bahasa Mandarin UNHAS
  3. Ronald Korompis, pimpinan Yayasan Pendidikan Lokon
  4. Drs. Gerardus Mogi, Kepala Dinas Pendidikan Daerah Kota Tomohon



"Lokon School Chinese Teaching Site yang diresmikan ini, ke depan tidak hanya pengajaran bahasa Mandarin saja kepada siswa, tetapi umum pun bisa belajar bahasa Mandarin di sini. Tak hanya itu, bekerja sama dengan Confucius Institute Tiongkok, dan Pusat Bahasa Mandarin Unhas, bisa  dikembangkan dengan dsar MOU untuk mengirimkan para guru atau siswa ke beijing untuk belajar bahasa dan budaya Mandarin di negeri tirai bambu. Bahkan pertukaran guru/siswa bisa diwujudkan" kata prof Burhanuddin dalam kata sambutannya.

0 comments: