MANADO, KOMPAS.com - Sebuah
observatorium memiliki sejumlah teleskop dan teropong canggih berlokasi
di Sekolah Menengah Atas Lokon, Tomohon, Sulawesi Utara, diresmikan
penggunaannya, Senin (24/10/2011). Pendirian observatorium bernama Mount
Lokon Observatory adalah terobosan pengelola SMA Lokon Tomohon
menghadirkan ilmu astronomi kepada generasi muda, terutama di kalangan
pelajar di Sulawesi Utara.
Ketua Yayasan SMA Lokon Ronald
Korompis mengatakan, observatorium memberi manfaat besar bagi generasi
muda dan pelajar Sulawesi Utara untuk pengembangan ilmu pengetahuan
teknologi, terutama astronomi.
”SMA Lokon satu-satunya SMA di Indonesia yang memiliki fasilitas observatorium,” kata Ronald Korompis.
Guru
SMA Lokon, Dr Mezak Ratag, mengatakan, Mount Lokon Observatory dibangun
selama enam bulan dengan biaya sekitar Rp 5 miliar. Ia mengatakan,
pembangunan kubah observatorium merupakan kemajuan besar bidang
pendidikan astronomi di Sulawesi Utara.
”Untuk melihat dan
meneliti bintang tak perlu jauh-jauh ke Observatorium di Bosscha,
Bandung, Jawa Barat. Siswa cukup ke SMA Lokon di Tomohon,” kata Mezag
Ratag, mantan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi
dan Geofisika (BMG).
Dia mengatakan, beberapa teropong dan teleskop Mount Lokon Observatory adalah hasil teknologi canggih.
Di
kubah observatorium berdiameter 5 meter itu, misalnya, ditempatkan
teleskop otomatik Meade LX-200 GPS serta teleskop manual jenis Hunter
yang didatangkan dari Australia. Keistimewaan Mount Lokon Observatory
adalah dapat terkoneksi dengan teleskop luar angkasa milik NASA.
”Seluruh
fasilitas yang ada bisa terkoneksi, termasuk dengan teleskop-teleskop
lain yang masuk dalam jaringan World Wide Telescop,” kata Mezak Ratag. (zal)
2 comments:
Isi kurang menjelaskan judul :)
Cerita dikit dong ttg OSN Astronomi yang mau diselenggarakan (ato udah?) di SMA Lokon.
Kubahnya diatas gedung kelas 2 dan 3 ya? Kapan dibangun?
Kangen sekolah dan asrama :)
Mohon maaf terlambat dijawab karena kesibukan.Intinya, kubuah astronomi dibangun salah satunya untuk memicu siswa agar tertarik dengan dunia angkasa. Kalau ada yang kemudian pinter, nah ini yang diharapkan karena sudah punya Mt. Lokon Observatory.
Posting Komentar