Billy Wongkar, Ketua OSIS, menyerahkan Cendera Mata ke Bp. Dahlan Iskan |
Sabtu pagi (3/5), pukul 09. 45 wita sebuah mobil Alphard putih memasuki
pintu gerbang kampus dan berhenti tak jauh dari Lobby sekolah. Pintu mobil
segera terbuka. Dari pintu sopir, keluarlah lelaki paruh baya mengenakan baju
putih, bercelana gelap dan bersepatu olah raga.Ternyata Dahlan Iskan menyopir
sendiri Alphard menuju ke Lokon.
Setelah turun dari mobilnya, lelaki berkacamata itu langsung menyalami
dua siswa penerima tamu. Yang pertama kali disalami adalah siswa bernama Jeremy
yang baru saja dinobatkan sebagai Putra Tomohon 2014 dan Ayleen, siswi Lokon
yang menyandang Wakil Putri Tomohon 2014.
Selanjutnya, lelaki paruh baya yang bergerak energik itu, menyodorkan
tangannya dan bersalaman siapa saja yang ia jumpai sebelum disambut oleh Kepsek
Lokon, Bp. Max Imbang.Dahlan Iskan, Ronald Korompis, Kepsek, Kapolres Tomohon,
didampingi Ibu Nafsiah Sabri (istri Dahlan Iskan), Mary Wewengkang (Istri
Ronald K) berjalan kaki menuju ke tempat pertemuan.
MB Losnito: Antar Rombongan Dahlan Iskan, Menteri BUMN ke Sporthall |
Sementara itu, marching band Losnito memainkan alat musiknya untuk
mengantar rombongan Dahlan Iskan berjalan kaki menuju ke sporthall.
Dahlan Iskan memberikan ceramah umum di hadapan sekitar 600 hadirin
yang terdiri para siswa SMP-SMA Lokon, para guru, karyawan dan pimpinan
Yayasan, dengan model tanya jawab.
"Saya tidak akan memberikan ceramah seperti kuliah umum. Tapi,
silahkan anda bertanya apa saja kepada saya" kilah Dahlan.
Empat siswa SMA maju ke depan mendekati tempat pembicara berdiri. Dari
ke empat siswa, dua di antaranya adalah siswa Papua yang berasal dari Nabire
dan Timika. Mereka inilah yang mencecar Menteri BUMN dengan
pertanyaan-pertanyaan soal keberadaan PT. Freeport di tanah Papua.
Aholiab Mote, Siswa asal Nabire, Papua
Sebelum bertanya, Aholiab Mote, siswa kelas XI IPA Lokon asal Nabire
mengutarakan pandangannya bahwa sejak 1969, Freeport telah melakukan
pertambangan di tanah Papua. Namun setelah 44 tahun, hanya sekitar satu persen
dari hasil tambang Freeport, yang diserahkan ke pemerintah Indonesia dan
masyarakat pemilik tanah adat.
"Karena itu, saya ingin bertanya, jika kelak bapak terpilih
menjadi presiden RI, apa yang bapak lakukan dengan pembagian hasil bagi
masyarakat Papua?" tanya Aholiab Madubi Mote.
"Ini memang menjadi masalah besar. Anda memang betul. Sejak jaman
pak Harto, pemerintah Indonesia terikat dengan kontrak. Dan kontrak itu harus
dipegang. Kalau dilanggar, kita akan dikucilkan oleh dunia. Tapi kita juga
tidak mau seperti itu terus" lanjut pak Menteri.
Kemudian dijelaskan oleh Dahlan Iskan bahwa untuk mengatasi masalah
itu, bersama-sama menteri perdagangan, keuangan, perindustrian, dan
pertambangan setahun yang lalu, berlaku 1 Januari sudah mengambil keputusan
untuk melarang perusahaan untuk mengekspor bahan material mentah. Melarang
ekspor tanah dan air Indonesia, termasuk Papua. Akibatnya sampai sekarang
perusahaan itu marah besar terhadap kita. Indonesia minta supaya Freeport
membangun pabrik pengolahan tambang di Indonesia dengan tenaga kerjanya orang
Indonesia. Dan ini, nilai tambahnya akan besar.
"Sepanjang saya masih menjadi menteri, saya tidak akan mundur
terhadap tekanan terhadap larangan itu, kecuali pemerintah yang baru nanti
mengganti dengan peraturan baru" tegas Dahlan Iskan.
Maria Getrulda Betteyop, siswi Matrikulasi asal Kamoro, Timika
Pertanyaan Maria Getrulda Betteyop siswi Matrikulasi asal Timika
berikutnya ada dua hal. Yang pertama, mengapa di tempat asalnya Kamoro, Timika
hingga kini kurang listrik dan kurang guru sehingga kami tidak bisa belajar
dengan baik seperti di sekolah ini, karena tak ada lampu dan guru yang
mengajar.
Yang kedua, sebagai Menteri BUMN apa yang dilakukan bapak untuk tanah
Papua agar kami merasakan sejahtera?
"Saya sudah menjelajah semua tempat di Papua tiga tahun lalu. Dan
setahun lalu saya sudah mencanangkan untuk pembangkit tenaga listrik di Timika,
tapi mendapat kendala karena tanahnya sengketa. Tapi sekarang sudah beres.
Setahun lagi sudah akan dibangun. Di sungai Wamena, juga akan dibangun
pembangkit tenaga listrik yang sangat besar. Kapasitasnya bisa mengaliri
listrik untuk 6 kabupaten. Semoga pembangunan ini segera selesai dan cepat
beroperasi" janji Dahlan Iskan kepada siswa Papua. Sontak, janji Dahlan
iskan disambut tepuk tangan meriah oleh hadirin.
"Soal kekurangan guru, saya hanya berharap semoga anda cepat
selesai sekolahnya dan pulang kampung jadi guru. Mau pulang kampung atau kawin
dengan orang Manado?" Dahlan balas tanya pada siswi asal Timika.
Suasana Ceramah Umum Dahlan Iskan |
Yang ditanya hanya tertawa sambil mengatakan bahwa ia akan pulang
kampung. Sementara hadirin tampak begitu senang dengan jawaban-jawaban Dahlan
Iskan yang menjanjikan perbaikan-perbaikan infrastruktur demi majunya
masyarakat Papua.
Kemudian Dahlan Iskan menutup ceramah di hadapan 600 hadirin dengan
mengajak berjoget ala Chicken Dance. Semua hadirin ikut
gerakan ritmis joget pak Dahlan Iskan yang didampingi istrinya Nafsiah Sabri.
Tak terasa dua jam lebih sudah berlalu. Ini mungkin karena model
ceramahnya, menggunakan model tanya jawab sehingga tak sempat membuat mengantuk
hadirin seperti ceramah-ceramah yang sering terjadi.
Selamat jalan Pak Dahlan Iskan, semoga berhasil menjadi presiden RI,
yang peduli terhadap tanah air dan kesejahteraan rakyat, khususnya msyarakat
adat Papua.
0 comments:
Posting Komentar