Tak hanya 600 siswa SMP dan SMA Lokon yang memasuki
Sporthall. Mendikbud Prof. Dr. Muhadjir
Effendy MAP juga disambut oleh siswa-siswi
SD tetangga di Kakaskasen dan para Kepala Sekolah se-Tomohon. Para pejabat
Pemerintah kota Tomohon dan Propinsi Sulawesi Utara pun ikut sibuk menyambut
kedatangan Menteri di kampus “Losnito” yang terkesan mendadak.
“Mendikbud datang ke Sulut untuk membuka Festival dan Lomba
Seni Siswa Nasional (FLS2N) 2016 di Grand Kawanua International City, Manado
jam 10.00. Karena itu, Bapak Menteri menyempatkan diri datang ke Tomohon
sebelum membuka FLS2N, untuk meresmikan gedung SMP Lokon. Tapi yang paling
penting, beliau datang untuk bertatap muka dengan para siswa dan para guru”
tegas Ferdinand yang telah dihubungi pihak protokoler Kementerian sebelumnya.
Tepat pukul 07.30 rombongan Mendikbud masuk ke kampus
Losnito. Tampak Kadis DikBud Prov. Sulut Gemmy Kawatu, SE.M.Si, Ketua Yayasan
Lokon Bpk. Ronald Korompis, Sekretaris Daerah kota Tomohon DR. Arnol Poli,
SH.MAP serta jajaran dan undangan serta Kepala Sekolah SMP Lokon menyalami
Bapak Menteri begitu turun dari mobil. Setelah itu pengalungan bunga kepada
Bapak Menteri, dilakukan oleh salah seorang siswa SMP Lokon. Para pejabat
lainnya mendapat penyematan bunga dada oleh siswa lainnya.
Dalam sumbutannya mewakili tuan rumah, Pimpinan Yayasan
Pendidikan Lokon mengatakan, “Konsep fullday
school sudah kami terapkan seiring dengan konsep pendidikan berasrama. Siswa
SMA, wajib berasrama. Tapi, siswa SMP, tidak wajib tinggal di asrama, meski
faktanya tak sedikit siswa yang suka tinggal di asrama. Siswa kami berasal dari
14 propinsi di Indonesia. Karena itu, pendidikan karakter mendapat perhatian
lebih. Ini bagian dari apa yang kami sebut sebagai kurikulum berbasis
kehidupan, atau kehidupan keseharian siswa menjadi proses pembelajaran untuk pembentukan
karakter”.
Sebelum Mendikbud memberikan sambutan, Walikota Tomohon
Jimmy F. Eman melaporkan bahwa Kota Tomohon memiliki 27 SD, 22 SMP, 10 SMA, dan
7 SMK. Distribusi Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kota Tomohon mencapai sebesar
96,7 persen. Prestasi itu menjadikan Kota Tomohon sebagai daerah yang memiliki
capaian distribusi KIP tertinggi di Sulawesi Utara.
“Dari segi Pendidikan, Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat
SD sebesar 95,5%, SMP sebesar 86,9%, dan SMA/SMK sebesar 87,3%. Sedangkan untuk
Angka Partisipasi Kasar (APK) tingkat SD sebesar 102,20%, SMP sebesar 102,61%,
dan SMA/SMK sebesar 97,57%. Rentang selisih yang besar untuk APK dan APM ini
menggambarkan minat untuk sekolah di kota tomohon sangat tinggi.” lapor
Walikota.
Pada kesempatan tersebut Walikota memaparkan bahwa Kota
Tomohon terletak pada ketinggian 400-1500 meter di atas permukaan laut dengan
kisaran suhu 18 – 30 Celsius. Jumlah penduduk akhir tahun 2015 mencapai 103.506
jiwa tersebar di 5 (lima) kecamatan dan 44 kelurahan dengan luas wilayah
sebesar 147,21 km2.
“Penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Tomohon telah
mencapai angka 96,73%. Ini merupakan angka tertinggi di Sulawesi Utara.
Demikian pula dari hasil uji indeks integritas ujian nasional (sebesar 75,22)
dan hasil uji kompetensi guru (sebesar 57,37) tahun 2016, telah menempatkan
Kota Tomohon pada urutan pertama di Provinsi Sulawesi Utara.” Tambah Walikota.
“Tomohon itu udaranya sejuk seperti kota Batu, Malang tempat
asal saya” kata Menteri yang sekaligus Rektor Universitas Muhammadiyah Malang
(UMM) mengawali sambutannya.
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Prof. DR. Muhadjir
Effendy, M.AP di hadapan para siswa, guru, kepala sekolah dan para pejabat kota
dan propinsi, menyatakan bangga, Tomohon telah berhasil dalam menunjang program
Pemerintah RI dalam penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kota Tomohon
yang mencapai angka 96,73% dan menempatkan Kota Tomohon pada urutan pertama di
Provinsi Sulawesi Utara.
Menteri juga bangga atas kontribusi Yayasan Lokon sebagai
pengelola pendidikan SMP/SMA Lokon dari sektor swasta telah menekankan
pendidikan karakter dalam kegiatan pembelajaran di sekolah. Perlu diketahui
bahwa pendidikan di SD, SMP dan SMA lebih menekankan pendidikan karakter
sekitar 60% hingga 75% dan selebihnya kognitif.
“Guru adalah profesi yang mulia dan berperan penting dalam
pendidikan karakter siswa. Orang bisa jadi presiden karena sentuhan guru.
Demikian pula seorang menteri tak lep[as dari sentuhan guru. Karena itu,
sekolah yang dikelola oleh swasta, pesantren, atau yayasan agama lain yang
telah menekankan pendidikan karakter perlu didukung karena dalam pendidikannya
mereka berupaya meletakan pondasi dasar karakter pada siswa. Jika siswa sudah
memiliki karakter yang kuat, selanjutnya bisa dididik dengan lebih baik” tegas
Menteri dan disambut dengan tempukan
tangan meriah para hadirin.
Selesai sambutan dilanjutkan dengan peresmian Gedung SMP Lokon
oleh Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI, Prof. DR. Muhadjir Effendy, M.AP
yang disaksikan oleh Walikota dan Wakil Walikota Tomohon serta jajaran. Bapak
Menteri berkenan menggunting pita bunga dan memberikan tanda tangan pada
prasasti yang sudah disiapkan di pintu masuk sekolah.
Di akhir acara, foto “selfie” bersama Mendikbud dengan para guru dan siswa menjadi
momen indah yang tak terlupakan bagi para siswa dan guru.
Mari mencerdaskan anak bangsa dengan pendidikan karakter yang berkualitas! Salam pendidikan.
0 comments:
Posting Komentar