Tomohon - Mesin mobil-mobil "Mikrolet Biru" yang parkir di sport hall mulai satu persatu dihidupkan. Bunyi kendaraan angkutan umum Tomohon itu makin terdengar sedikit keras karena dihidupkan bebarengan. Tak lama kemudian mikrolet biru itu dipenuhi oleh para pemain, official, pendamping Marching Band Lokon. Tampak ikut gabung dalam rombongan itu beberapa guru. Ini rombongan terakhir. Sementara rombongan Siswa dan guru lain sudah berada di lapangan Parasamya Walian untuk mengikuti upacara Hardiknas yang diperingati Hari Senin (3/5) ini.
Langit begitu cerah tapi sedikit berawan. Sesampainya di dekat lapangan Wailan, MB Lokon tidak langsung masuk ke arena lapangan tetapi warming up dulu di Panti Asuhan Nazareth yang letaknya tidak jauh dari stadion. Ketika ada informasi rombongan SD sudah mulai habis gilirannya untuk pawai, baru MB Lokon mulai memasuki lapangan upacara.
Memang sudah menjadi tradisi di Tomohon, setiap peringatan Hardiknas selalu ada pawai yang melibatkan sekolah-sekolah se-Tomohon. Menariknya adalah banyak sekolah mengandalkan "drum band" atau "marching band". Karena itu, tidak heran terjadi semacam perang gengsi sekolah melalui penampilan drum band atau marching bandnya. Di lain pihak inilah yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat sepanjang jalan yang dilalui oleh peserta pawai dari SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Masyarakat terus menilai penampilan Marching Band mana yang paling bagus baik dari sisi musiknya maupun kostumnya. Ini fenomena menarik yang patut ditonton karena masyarakat akan menilai sekolah mana yang layak dan pantas menjadi barometer perkembangan musik lewat marching band.
Ternyata perkiraan waktu urutan pawai meleset. Berangkat sekitar jam 9 baru mulai start dari lapangan jam 14.00 lebih. Itu pun MB Lokon selalu diurutan terakhir. Selain sudah biasa begitu, panitia meminta supaya dengan iklas MB Lokon dan sekolah berada diurutan terakhir. Ada kekawatiran kalau Lokon lebih dulu berjalan nanti masyarakat bubar. Memang kehadiran MB Lokon sampai sekarang ini masih ditunggu oleh masyarakat karena bagus dan enak ditonton serta menghibur masyarakat. Hal ini sesuai dengan predikatnya sebagai Juara Umum Marching Ban Isuzu Cup 2009. Tapi, Lokon tidak sendirian. Ada group Marching Band dan Drumb Band yang baik juga seperti MB Xaverius Seminari, dan SMP Gonzaga, SMP Kristen Tomohon.
Panasnya udara Tomohon membuat kemerah-merahan pada sebagian pipi pemain Marching. Keringat bercucuran dan perut lapar sudah biasa dialami oleh rombongan pawai yang baru start pada jam dua siang ini. Nama besar dan penantian masyarakat mampu mengalahkan letih lapar para penggiat Marching Band Lokon ini. Mereka tampil luar biasa dengan formasi yang rapih, teratur, kostum hitam kombinasi merah kuning emas dengan tobi koboi dan musik yang enak didengar. Penampilan yang luar biasa ini memuncak di muka panggung kehormatan. Pesona MB Lokon menjadi magnet bagi masyarakat yang berdesakan menonton MB Lokon. Kilatan foto dan video baik dari ponsel maupun kamera profesional nampak mengarah serentak pada penampilan MB Lokon. Sepanjang perjalanan melalui jalan raya Tomohon, orang-orang berdecak kagum sambil berbisik ke sampingnya "barometer perkembangan musik Marching Band masih menjadi milik Lokon". Pujian ini tentu membuat senang bagi Civitas Akademika Lokon tapi kemudian menjadi tantangan ketika yang sudah baik itu menjadi hebat (good to great).
0 comments:
Posting Komentar