LOSNITO -Tepat pukul 2 siang, mobil alphard hitam berhenti di muka
lobby sekolah. Begitu pintu mobil belakang terbuka, keluarlah sosok muda berkemeja
putih dengan setelan celana jin biru dongker berwajah oriental. Kedatangan
tokoh nasional itu disambut oleh para penari Kabasaran. Mereka berteriak-teriak sambil menari-nari tarian
perang menyambut kedatangan Hary Tanoesoedibjo (HT), CEO MNC Group. ,
Didampingi owner sekaligus ketua Yayasan, Om Ronald dan Kepala Sekolah serta para guru lainnnya,
Bapak Hary Tanoesoedibjo (HT) berjalan bersama menuju tempat pertemuan di Sport
Hall. Tari Kabasaran yang berkostum serba merah menjadi pembuka jalan , serta mengiringi
para tamu hingga di Sport Hall.
Hari Minggu (12/1/2014) kedatangan HT dan rombongan di
tempat pertemuan disambut dengan tepuk tangan oleh sekitar 600 hadirin yang
terdiri dari siswa-siswi SMP/SMA dan para guru serta karyawan.
“Successful in life atau berhasil dalam hidup, menjadi
semangat dasar bagi semua siswa Lokon sejak dulu. Berhasil dalam hidup, tidak
hanya diukur dengan kepandaian di bidang akademik tetapi bidang etika moral dan
budi pekerti juga punya peran penting. Jadi, kehadiran Bapak Hary, CEO MNC
Group ke Lokon untuk memberikan ceramah umum dengan tema, Entrepreunership dan
Keberhasilan Generasi Muda” kata Kepsek SMA Lokon, Dr. M.M. Imbang di hadapan
para hadirin.
HT datang bukan untuk kampanye capres yang berpasangan
dengan Wiranto. Anggapan itu ditepis oleh panitia dan rombongan HT.
Hary Tanoe (kelahiran Surabaya, 1965) mebuka ceramahnya dengan
mengatakan, “Salah satu masalah berat di Indonesia, selain korupsi adalah
pendidikan. Masalah inilah yang membuat Indonesia terpuruk di bawah Malaysia
yang memiliki GNP (pendapatan per kapita masyarakat) sebesar 11 ribu dollar USA
per tahun. Peduli pada pendidikan adalah salah satu sebab mengapa saya datang
ke Lokon”. Lalu disambut dengan tepuk tangan meriah.
Dalam ceramahnya, HT menegaskan bahwa keberhasilan dirinya
hingga memiliki karyawan lebih dari sepuluh ribuan yang tersebar di MNC Group,
pertelevisian, koran, radio dan property bukan semudah membalikkan tangan. HT
bekerja keras hingga jatuh bangun membangun kerajaan bisnisnya dan semua itu
berproses hingga puluhan tahun sejak ia kembali ke Indonesia setelah meraih
gelar MBA dari Universitas Ottawa Canada.
Inilah tips dari Hary Tanoesoedibjo agar para siswa berhasil
dalam hidup ini. Sebelum memberikan tips, ditegaskan oleh HT bahwa hidup ini
ada yang menjadi bagian Tuhan dan ada yang menjadi bagian kita. Nafas,
Anugerah, Alam merupakan bagian dari Tuhan. “Lalu bagian dari kiita sebagai
manusia adalah kualitas, speed, introspeksi diri, pergaulan dan konsisten.
Itulah yang harus terus menerus kita perhatikan sepanjang hidup kita sejak
muda” tegas HT dan beliau berharap kepada para siswa untuk selalu ingat akan
hal itu.
Kualitas, kualitas dan kualitas
“Siapa yang tidak mengenal Facebook? Apakah semua yang hadir
di sini punya FB?” tanya HT di hadapan para hadirin. Hampir semua mngatakan
punya. Lalu HT menjelaskan bahwa pendiri FB itu orang muda berumur 24 tahunan.
Awalnya, Mark Zuckerberg mencari kelemahan dari friendster, media sosial
pertama, lalu terciptalah FB dengan format yang leboh bagus dan diterima pasar.
Kini, harga saham Fb sejak go public melonjak tinggi hingga mencapai tiga
ratusan trilyun rupiah setara dengan APBD seluruh Indonesia. FB terus menjaga
kualitas sehingga jejaring sosial itu mendapat hati seluruh publik dunia.
Speed
HT bertanya kepada hadirin, apakah kenal dengan Ali Baba dot
com? Tak ada jawaban alias hampir semua belum tahu. Tetapi ketika ditanya tentang
amazon dot com, banyak yang tahu. Dua perusahaan itu sama-sama perusahaan
e-commerce terlaris di dunia. Jack Ma, berusia 40 tahun (teman dekat HT) mantan
guru bahasa Inggris, adalah pendiri dan pemilik Alibaba.com (1999) dari Hangzhou, Cina, yang kini assetnya
melampaui e-bay dan amazon di dunia bisnis on line.
Kecepatan menangkap peluang bisnis seperti alibaba.com bisa
menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa selain kualitas, kecepatan dalam waktu
dan kemajuan penting diukur untuk meraih keberhasilan.
Instrospeksi diri
“Siapa musuh paling besar manusia?” tanya HT. Hadirin tampak
diam sejenak. Kemudian. Sayup-sayup terdengar suara yang menyebutkan bahwa
musush terbesar manusia adalah diri sendiri. Lalu HT mengatakan bahwa “diri
sendiri” itulah musuh terbesar manusia. Kenapa? Hidup tidak selalu berhasil
tetapi juga sering mengalamai kegagalan. Penyebab gagal biasanya malas. Dan
malas itu dibuat sendiri karena memang kita mau malas. Malas bangun. Malas
Belajar dan seterusnya. Padahal kita sendiri juga bisa membuat diri kita rajin.
Tentu dengan suatu harapan berupa cita-cita yaitu supaya diri kita berhasil.
Dengan cara ini kita bisa introspeksi. “CDMA Fren itu milik
saya. Hanya karena kurang saya perhatikan (lebih memperhatikan bisinis media
yang lain) akhirnya saya jual” kata HT memberi contoh.
Pergaulan
“Saya sewaktu SMA suka balap mobil, grass track hingga
akhirnya saya DO (drop out) dari SMA. Ibu saya rajin mendoakan saya sebagai
anak bungsu yang DO dengan mengatakan, kok kamu ngga mencontoh papahmu yang
dulu sejak SD sudah tinggal mati orang tua dan kemudian bekerja keras hingga
bisa membesarkan ke enam anaknya dengan kelimpahan harta dan kesempatan. Di
doakan seperti lalu saya bertobat dan kemudian menyeselesaikan SMA saya dengan
cara ujian persamaan yang diakui oleh negara. Setelah itu saya belajar di
Kanada dan pulang dengan membawa gelar MBA”
cerita HT untuk menjelaskan bahwa DO itu akibat dari salah pergaulan di
lingkungan yang kurang baik
Konsisten
Sikap konsisten adalah sikap yang
dibutuhkan seorang ketika dalam dirinya sudah ditumbuhi semangat untuk
berhasil. Tanpa itu, empat tips terdahulu tak ada artinya.
HT memberikan ceramahnya dengan
enak, sejuk dan tidak monoton. Dengan melepas mike dari tempatnya, HT berjalan
kesana ke mari di atas panggung dan hadirin dibuatnya tidak mengantuk karena
kesan monoton tak ada sama sekali. Selain itu, ceramah dengan model dialog dengan
audience kerap dilakukannya. Singkat cerita, para siswa akhirnya pulang dengan
membawa tips-tips jitu untuk diterapkan dalam proses belajarnya hingga akhirnya
berhasil dalam hidup.
Sayang tak ada kesempatan untuk
tanya jawab karena waktu semakin sore dan HT sudah ditunggu Gubenur Sulut di
Bandara.
0 comments:
Posting Komentar