![]() |
Adik-adik kelas Emor Wakil Propinsi Sulut di OSN 2011 |
Prestasi Alumni SMA Lokon, Christian Emor masih berlanjut meskipun sudah lulus dari SMA Lokon, Tomohon. Emor, demkian panggilan akabnya, pernah mengatakan secara pribadi, bahwa prestasi yang selama ini diraih baik Nasional maupun International, merupakan kerja keras dan ketekunannya dalam belajar Ilmu Fisika. Semangat belajar Emor ini merupakan ekspresi imannya yang ingin beruat sebaik-baiknya karena Tuhan telah memberinya talenta melalui ke dua orang tuanya.
Berikut cupikan berita dari Berita Kawanua.
Dua putra terbaik Indonesia berhasil mempersembahkan emas dalam ajang olimpiade fisika tingkat dunia atau World Physics Olympiad (WoPhO) ke-1, yang diselanggarakan di Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 28 Desember 2011 – 2 Januari 2012.
Mereka adalah Christian George Emor dari Manado Sulawesi Utara, yang adalah juga alumni SMA St Nikolaus, Lokon, Tomohon Sulut dan Evan Laksono, dari SMA Kristen IPEKA, Tomang, Jakarta.
Bersama evan dan Christian, 8 peserta dari negara lain juga berhasil meraih emas, yaitu Atila Zsabo (Hongaria), Eugene Hruska (Jerman), Danila Parinov (Rusia), Lin Sen (Singapura), Ants Remm (Estonia), Jan Pulmann (Slovakia), Lev Arsamavksy (Rusia), dan Kexin Yi (China).
Christian yang saat ini menjadi mahasiswa di National University of Singapore adalah juga pemenang medali emas di ajang olimpiade fisika internasional atau International Physics Olympiad (IPhO) ke-41 di Kroasia pada 2010 lalu. Samahalnya Evan, juga pernah meraih emas di ajang olimpiade fisika tingkat Asia atau Asian Physics Olympiad (APhO) ke-12 di Tel Aviv, Israel pada Mei 2011 lalu.
Selain Christian dan Evan, dua pelajar Indonesia lain berhasil meraih medali perak, yaitu Samuel Wiradjaya dan Limiardi Eka Sancerio. Dua-duanya dari SMA Kristen Penabur Bumi Serpong Damai, Tangerang.
Sedangkan enam pelajar Indonesia lain berhasil meraih perunggu. Mereka adalah Michael Himawan (SMA Kristen BPK Penabur I, Jakarta), Aryani Paramitha (SMAK BPK Penabur 3, BSD – Tangerang), Indika Fauzhan Warsito (SMA Negeri Unggulan MH. Thamrin, Jakarta), Radhian Farel Armansyah (SMA Negeri Unggulan MH Thamrin, Jakarta), Albert Datui (SMAK BPK Penabur, BSD-Tangerang), dan Radytia Weda Bemantara.
President WoPho, Harry Kwee mengatakan, peserta WoPhO yang datang dari 15 negara kali ini adalah para peraih medali emas dan perak Asian Physics Olympiad, Para peraih emas dan perak International Physics Olympiad,
Mahasiswa tingkat pertama dari universitas terkenal di dunia seperti Harvard, MIT, pemenang selection round WOPhO, peserta tamu yang merupakan wakil negara, dan peserta tamu tuan rumah dari Indonesia.
"Jadi ini memang kita ingin mencari siapa pemenang sesungguhnya. Maka pemenang-pemenang sebelumnya, di ajang APhO dan IPhO kita undang untuk bertarung dengan anak-anak yang lain. Tingkat kesulitan soal pun sangat tinggi karena soal yang dikerjakan adalah soal-soal hasil seleksi dari ahli-ahli fisika di dunia. Tidak seperti ajang IpHo dan APhO di mana soal dibuat oleh negara tuan rumah," ungkap Harry saat ditemui di sela-sela malam pengumuman pemenang WoPhO, di Lombok, Mataram, Nusa Tenggara Barat, Senin (2/1/2012).
WoPhO merupakan ajang lomba fisika tingkat dunia yang dipelopori para ilmuwan Indonesia yang tergabung dalam Surya Institute, sebuah lembaga yang didirikan oleh master Fisika dunia, Prof Yohanes Surya. (mi/bk-)
0 comments:
Posting Komentar