Monitoring dan Evaluasi Badan Pengurus LPMAK di Manado ~ Losnito NEWS | SMP-SMA LOKON

25 September 2013

Monitoring dan Evaluasi Badan Pengurus LPMAK di Manado



LOSNITO - Siang itu, langit di sekitar Gunung Lokon cerah dan terasa menghangat di badan. Sesudah makan siang, tiga bus biru meluncur ke Kalasey, Manado. Dua bus membawa para siswa SMA Lokon dan satu bus membawa khusus untuk siswa SMP.

Masih menggunakan seragam OSIS, para siswa menuju ke Manado untuk mengikuti pertemuan dengan Badan Pengurus LPMAK yang datang untuk mengadakan monitoring dan evaluasi terhadap para penerima beasiswa LPMAK.

Pak Titus Kemong, melaporkan bahwa sampai sekarang ini di kota studi Manado tercatat, “Ada 13 mahasiswa Unima (calon-calon guru), 22 mahasiswa UNSRAT, 20 mahasiswa Unklab, 40 mahasiswa Unika De Lasalle, 72 siswa SMA Lokon, 26 siswa SMP Lokon, 34 siswa SMA Advent Tompaso dan peserta umum 12 mashasiswa”. Kalau dijumlah semuanya menjadi 329 siswa. Dan sebentar lagi (Oktober awal) ada tambahan 14 siswa yang belajar ke SMP Lokon.


Dari jumlah itu, pengiriman siswa SMP baru pertama kali terjadi pada tahun ini. Ke depan program siswa SMP ini akan terus berlanjut hingga suatu saat tidak perlu lagi mengirim siswa tingkat SMA lagi dengan alasan sudah ada siswa yang lulus dari SMP.

Badan Pengurus LPMAK yaang hadir dalam pertemuan itu adalah Bp. Yohanes, Bp. Ferry Robot, Bp. Emanuel Kemong, Bp. Titus Kemong, Bp. Abraham Timang Dan Bp. Lesubun, Sekretaris Bapeda Serta MC Fabian Magal.

Bapak Lesuhun (52 th), menyelesaikan SMP di Kokonao, lalu sekolah SPG di Jayapura, dengan bea siswa Keuskupan melanjutkan diploma musik di Yogyakarta. Setelah lulus diploma, lalu tugas di Wamena untuk mendampingi masyarakat dan menjadi guru. Sambil mengajar, beliau menjadi mahasiswa Universitas Terbuka hingga 1996 di wisuda di Jakarta. Setelah wisiuda lalu menjadi kepala sub pendidikan dasar di P dan K. Setelah 30 tahun di Wamena kemudian minta pindah ke Mimika ke kampung halaman. Sambil bekerja, beliau mengikuti pendidikan S2 di Universitas Cendrawasih, Jayapura untuk meraih gelar Magister Managemen Pendidikan. Dan lulus. 


(1)    If you don’t change, you die. Apabila anda tidak berubah, anda sudah mati. Berubah bagian dari kehidupan, tak ada kemajuan tanpa perubahan.

(2)    Orang yang berhenti belajar, dia pemilik masa lalu. Orang yang terus belajar adalah pemilik masa depan. Tak ada pintu lain selain belajar. Waktu tidak berubah nasib, yang merubah nasib adalah diri kita sendiri. 



Ingat, para siswa mempunyai tanggung jawab berat untuk membangun daerah sendiri dengan cara menjadi siswa-siswa yang produktif. Dari laporan dari berbagai kota studi, tak sedikit para siswa yang mengalami prioritasnya studi telah membias. Berimbasnya prioritas diri ke mana-mana karena pengaruh pergaulan dan lingkungan bisa berakibat gagal dalam menyelesaikan pendidikan.

"Lingkungan dan teman itu seperti cermin. Lihatlah wajahmu dalam cermin itu. Sebaik-baiknya wajahmu, seganteng apapun atau secantik apapun, kalau kau bercermin pada cermin yang rusak maka jadinya bengkok-bengkok. Kau bisa rusak karena lingkungan dan pergaulan. Jika anda gagal krena rusak diri dalam belajar maka betapa mahalnya untuk memperbaiki. Berapa juta rupiah yang terbuang percuma karena ada siswa yang gagal dalam menyelesaikan pendidikan" ungkap motivator.

Trilyun-an rupiah sudah dikeluarkan untuk pendidikan setiap tahun bagi generasi muda Papua. Dan habis dalam waktu lima jam per hari dari jam 7 hingga jam 12. Lalu, 19 jam sisa menjadi ancaman bagi orang Papua. Kami kalah bukan karena akademi tetapi kami kalah karena sistem. Generasi muda harus kita amankan selama 24 jam per hari dengan ada yang bertanggungjawab dan mendampingi. Dan itulah yang dilakukan oleh LPMAK.


Nasehat lain yang perlu diingat oleh dalam belajar, para penerima bea siswa harus jalan terus sampai waktu habis dengan jelas. Kalau lima tahun ya diselesaikan dengan lima tahun jangan diperpanjang. Kalau bisa akselarasi, ya akselerasi untuk mempercepat waktu studi.
Ingat, kita sudah capek ketinggalan dengan yang lain maka selesaikan masa bekajar anda tepat pada waktunya karena persaingan kerja bukan hanya dari Papua tetapi seluruh Indonesia.

Setelah tanya jawab, acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan setelah selesai lalu pulang.

0 comments: